Namaku Randi, aku salah satu pelajar SMA di kota Palangka Raya. Kisahku ini adalah kisah nyata tentang aku dan salah seorang anggota team dancer sekolah kami. Namanya Hany. Hani seorang gadis dengan tubuh langsing, kulit putuh bersih dengan wajah tergolong cantik . Yang bikin aku makin tergila-gila sama Hany adalah toketnya yang lumayan besar. Sering aku membayangkan toket Hany yang masih dilapisi seragam putihnya.
Hany termasuk cewek yang supel, pintar bergaul dan tidak pilih-pilih dengan siapa ia ingin berteman dan itu memberi dia nilai lebih dimataku. Sering aku memperhatikan Hany yang sedang latihan nge-dance dengan teman-temannya di gedung olah raga sekolah selepas jam sekolah. Hari itu Hany dan teman-temannya sedang latihan. Aku langsung masuk ke dalam gedung seraya berteriak pada Hany dan teman-temannya.
”aku mau liat kalian latihan. Bolehkan..?”
”boleh-boleh aja” kata Lusi dengan gaya centilnya.
Lusi terkenal paling centil di sekolah. Lusi juga lumayan cantik. Mereka melanjutkan latihan mereka tanpa menghiraukan aku lagi. Waktu itu pandanganku hanya tertuju pada Hany. Aku paling suka melihat Hany nge-dance. Gayanya enerjik, dan paling seru adalah toketnya yang meloncat-loncat seirama dengan gerakan tubuhnya.
Mataku tak pernaha lepas dari Hany sampai mereka selesai latihan. Karena diluar lagi hujan maka terpaksa kami tidak jadi pulang. Kami menunggu sampai hujan reda, namun sialnya makin lama hujannya makin deras. Hari sudah gelap, Lusi dan teman-temannya yang lain nekat menerobos hujan untuk pulang kerumah masing-masing. Sekarang tinggal aku dan Hany. Hany sudah beberapa kali mencoba menghubungi kakaknya untuk menjemputnya. Tapi gak ada jawaban dari kakaknya..
”uda gelap ni Han, kok kamu belum dijemput juga seh..?” tanyaku prihatin.
”ga tau ni Ran, lagi pada sibuk kali sampai lupa ama aq” jawabnya dengan wajah cemberut.
Kelihatannya Hani sudah mulai bosan menunggu, dan hari pun semakin gelap. aku kasihan sama dia. Akhirnya aku menawarkan dia untuk nekat menerobos hujan dan Hany pun setuju. Jadi kami pun pulang dengan berhujan-hujan. Aku mengantar Hany sampai kerumahnya.
Sesampai dirumahnya, Hany menawarkan aku mampir kerumahnya.
”masuk dulu yuk, Ran”
”gak ah, uda basah kuyup gini” jawabku basa-basi padah ingin sekali aku mampir kerumahnya.
”gak apa-apa kok, Ran. Ntar aku pinjami baju kakakku. Skalian ntar aku buatin minuman anget. Anggap aja ucapan trima kasihku karena kamu uda mau ngantarin aku pulang”
Akhirnya aku tidak bisa lagi nolak ajakan dia. Akupun masuk kerumah Hany.
”orang-orang rumah pada kemana, kok sepi” tanyaku.
”gak tau juga. Mungin ada urusa diluar kale” jawab Hany yang tidak kelihatan memperdulikan kemana mereka pergi.
Wah enak ni bedua-duaan dengan cewek cantik hujan-hujan gini. Batinku.
Hany memberikan aku handuk dan pakaian ganti. Aku langsung mengganti pakaianku yang basah di kamar mandi. Waktu aku keluar dari kamar mandi, aku melihat Hany sedang membuat sesuatu di dapur. Hany mengenakan celana pendek warna putih dan baju ketat yang warna putih pula. Pas banget dengan warna kulitnya yang putih mulus. Lekuk-lekuk tubuhnya yang indah terlihat dengan jelas. Seksi sekali apalagi melihat pahanya yang putih mulus membuat jakunku naik turun menelan liur.
Tiba-tiba penisku menegang. Berrrr…
”lagi ngapain Han..?” sapaku
”eh, ini Ran, lagi bikin teh anget” jawabnya setenga kaget ” dingin-dingin gini kan enak minum yang anget-anget”
”bener tu, apalagi ditemani cewek cantik kayak kamu” godaku
”ah Randi, biasa aja kali. Gak usah ngerayu sgala” jawabnya tersipu malu.
”emang kenyataannya gitu kok. Kamu tu emang cantik Han” pujiku lagi. Pipi Hani bersemu merah karena malu. Kuraih tangan Hany, kuremas pelan..
”Han, sebenarnya aku sudah lama naksir kamu, tapi aku ragu untuk nyatainnya, kayaknya saat ini adalah momen yang pas buat ngungkapin perasaanku”
Hany cuma diam dan tertunduk.
”gimana Han.? Aku mau tau bagaimana perasaan kamu ke aku” lanjutku lagi.
”emmmm…emang kamu serius ama aku..?”
”iya, aku serius ama kamu” ucapku meyakinkannya.
”apa buktinya kalau kamu serius ama aku..?” tanyanya kemudian.
Aku bingung dengan pertanyaannya kali ini. Aku ga tau dengan cara apa aku membuktikannya. Namun akhirnya aku dapat ide. Aku mendekatkan wajahku ke wajah Hany. photomemek.com Perlahan-lahan dan akhirnya bibirku menempel di bibir Hany. Hany hanya terdiam. Aku memberanikan diri untuk melumat bibirnya. Aku memasukkan lidahku ke mulutnya. Kini Hany bereaksi. Lidah Hany mengikuti irama lidahku. Lidah kami saling membelit. Nafas Hany sudah mulai tidak teratur. Hany mengalungkan kedua tangannya di leherku.
Ciuman kami semakin panas. Aku mulai berani meraba tubuh Hany. Kuusap naik turun punggunggnya untuk memberikan rangsangan. Lama-kelamaan tanganku semakin berani. Kini tanganku berpindah ke payudaranya yang empuk yang masih terbungkus baju. Hany tidak menolak, malah aku mendengar dia mendesah kecil. Ciumanku perlahan turun sesenti-demi sesenti hingga akhirnya sampai keleher Hany.
Desahan Hany semakin terdengar jelas. Aku terus menciuminya sabil terus meremas payudaranya. Aku mengangkat baju Hany, ternyata dia tidak memakai bra…aku langsung menjilat payudaranya yang besar. Aku hisap puting susunya yang berwarna kemerahan.
Sedangkan tanganku yang lain sibuk meremas payudaranya yang lain.
”aaaccchhh….eemmh…Randi, enak banget Ran…terusss…”
Desahan Hany semakin menjadi-jadi. Aku menarik lepas celana Hany. Kini tinggal celana dalam warna merahnya yang membungkus gundukan kecil yanga indah di selangkangan Hany. filmbokepjepang.com Aku mengusap-usap memek Hany dari laur CDnya. Terasa CD Hany mulai basah. Aku memasukkan tanganku dibalik CDnya. Aku memasukkan jari tengahku ke dalam memek Hany sambil. Hany merintah kenikmatan.
“aaach…Randi nikmat banget.. terus Wia, masukkan lebih dalam lagi Ran..emmh..”
Hany terus mendesah kenikmatan. Kulepas CD Hany. Kubalikkan tubuh Hany. Kuminta dia sedikit membungkuk. Kedua tangannya bertopang pada meja dapur. Aku segera melepas celana pendek yang aku pakai. Akupun sudah telanjang bulat karena aku memang tidak memakai CD. Aku langsung mengarahkan penisku ke memek Hany. Perlahan-lahan kudorong penisku masuk ke dalam memek Hany. “aaachh…” Hany menjerit tertahan ketika penisku mulai menerobos masuk ke memeknya. Memek Hany terasa sempit.
Tapi dengan usahaku yang gigih akhirnya seluruh penisku berhasil masuk ke dalam memek Hany.
“emhh…enak banget Ran…”
“memek kamu sempit banget Han..aahk..”
Aku mulai menyodok-nyodok memek Hany dari belakang. Hany terus mendesah kenikmatan sambil menggerakkan pinggulku maju mundur, aku menciumi tengkuk dan punggung Hany.
“aacch..enak Ran,..terus Ran..”
“iya Han, nikmat benget..aachh…”
Aku merasa memek Hany mulai berdenyut-denyut. Mungkin Hany sudah mencapai klimaks. Entah yang keberapa…
“terus Ran..emhh..aku hamper keluar Ran…”
“tahan dulu Han, aku juga uda mau keluar” aku menggerakkan pinggulku semakin cepat..aku merasakan ada sesuatu yang mau keluar dari penisku…seluruh badanku mengejang..saat itu aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat. Begitu juga dengan Hany, tubuhnya mengejang. Menjerit kenikmatan…”aaaaachhh…aku mau keluar Han..” jeritku
“keluarin di dalam aja Ran..”
Akhirnya aku mengeluarkan spermaku di dalam memek Hany. Aku memeluk Hany dari belakang. Tubuhku terasa lemas..begitu juga dengan Hany..akhirnya aku dan Hany roboh dan terduduk di dapur.
Semenjak kejadian itu, aku dan Hany sering mengulangi lagi petualangan liar kami. Kadang kami melakukannya di rumahnya, terkadang di kostku, bahkan terkadang kalau sudah gak kuat nahan nafsu, kami melakukannya di alam terbuka.,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Komentar
Posting Komentar